keputrian

Kegiatan Keputrian di Ma’had Amaliyyah Qur’ani: Menumbuhkan Kreativitas Santri Putri melalui Sulaman Strimin

Share Tulisan

Di Ma’had Amaliyyah Qur’ani, pendidikan tidak hanya terbatas pada apa yang diajarkan di dalam kelas. Santri putri diajak untuk belajar dan mengembangkan karakter melalui berbagai program yang mendukung pembelajaran di luar kelas. Salah satu kegiatan unggulan yang diadakan secara rutin adalah Kegiatan Keputrian. Program ini dirancang untuk membantu santri putri menemukan dan mengoptimalkan potensi mereka, sekaligus memperkuat karakter melalui berbagai materi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Keputrian dilaksanakan setiap hari Jumat, sekali dalam seminggu. Setiap pertemuan membawa tema yang berbeda, yang disampaikan oleh para guru di ma’had atau mengundang pemateri dari luar. Materi yang diajarkan mencakup berbagai aspek, mulai dari keterampilan praktis hingga pembinaan karakter, semua dirancang untuk memberikan pembelajaran yang holistik bagi santri. Dengan pendekatan yang komprehensif ini, santri putri tidak hanya belajar teori, tetapi juga diajarkan keterampilan yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan nyata.

Pada Jumat, 4 Oktober 2024, diadakan Kelas Keputrian dengan tema yang sangat menarik yaitu Sulam Benang Strimin, atau yang lebih dikenal dengan istilah Kristik. Kelas ini dipandu oleh Teh Nia, seorang pengrajin sulaman yang didatangkan dari luar sebagai pemateri. Dalam kesempatan ini, santri diberikan kesempatan untuk belajar keterampilan dasar sulaman yang menggunakan benang wol dan jarum tumpul, di atas kain strimin dengan pola kristik.

Menyulam Sebagai Kegiatan Kreatif yang Mengasah Ketelitian

Kegiatan menyulam bukan hanya aktivitas biasa. Selain membutuhkan keterampilan tangan, menyulam juga melatih kesabaran, ketelitian, dan ketekunan. Sulaman yang dibuat menggunakan pola-pola dasar memberikan tantangan tersendiri bagi para santri. Dengan menggunakan jarum tumpul dan benang wol yang berwarna-warni, mereka harus teliti mengikuti pola yang telah ditentukan di atas kain strimin. Tantangan ini diterima dengan antusias oleh santri putri yang terlihat sangat bersemangat untuk belajar hal baru.

Teh Nia, sang pemateri, memberikan arahan secara detail dari langkah pertama hingga langkah terakhir dalam proses menyulam. Ia juga memberikan tips bagaimana caranya agar hasil sulaman tampak lebih rapi dan indah. Selain mengajarkan teknik dasar, Teh Nia juga berbagi cerita tentang bagaimana sulaman bisa menjadi karya seni yang bernilai tinggi, baik sebagai dekorasi rumah atau bahkan sebagai barang yang bisa diperjualbelikan.

Keterampilan yang Berkelanjutan

Setelah sesi pembelajaran selesai, santri yang tertarik dan memiliki minat untuk memperdalam keterampilan menyulam diberikan kesempatan untuk melanjutkan praktek mandiri di kamar masing-masing. Semua bahan praktek seperti kain strimin, benang wol, dan jarum, disediakan secara gratis oleh ma’had. Hal ini dilakukan untuk mendukung para santri agar dapat terus mengasah keterampilan mereka dan menyelesaikan sulaman yang telah mereka mulai selama sesi kelas.

Pihak ma’had berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi aktivitas mingguan yang bersifat sementara, tetapi dapat menjadi keterampilan yang berkelanjutan bagi santri. Jika dilakukan dengan konsisten, para santri dapat menciptakan hasil sulaman yang dapat dijadikan hiasan untuk dipajang di kamar mereka atau bahkan memiliki nilai jual di pasar.

Kebermanfaatan dari Kegiatan Sulaman

Selain memberikan keterampilan praktis, kegiatan ini juga memiliki manfaat lain bagi perkembangan karakter santri. Dengan melakukan kegiatan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran seperti menyulam, para santri diajak untuk lebih fokus, teliti, dan tekun dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan. Hal ini diharapkan dapat terbawa ke dalam kehidupan sehari-hari mereka, baik dalam kegiatan belajar maupun dalam hal lain yang memerlukan dedikasi dan usaha yang konsisten.

Lebih dari sekadar menyulam, kegiatan ini juga mendorong santri untuk berpikir kreatif. Mereka diajak untuk memikirkan bagaimana hasil sulaman mereka bisa lebih dari sekadar karya biasa. Ada potensi untuk menjadikan sulaman sebagai produk yang bernilai jual, baik sebagai dekorasi, hadiah, atau bahkan barang komersial yang bisa dipasarkan.

Dukungan dari Ma’had

Ma’had Amaliyyah Qur’ani mendukung penuh kegiatan-kegiatan semacam ini sebagai bagian dari program pembinaan santri. Ma’had tidak hanya fokus pada pendidikan agama dan akademik, tetapi juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan keterampilan praktis yang dapat bermanfaat di masa depan. Melalui Kegiatan Keputrian, diharapkan para santri putri bisa lebih siap menghadapi tantangan kehidupan dengan bekal keterampilan yang mereka pelajari.

Selain itu, ma’had juga memastikan bahwa semua kebutuhan terkait kegiatan ini disediakan secara gratis bagi santri yang berminat. Dengan demikian, para santri bisa lebih fokus belajar tanpa khawatir soal biaya. Ini merupakan bentuk dukungan ma’had dalam mendorong pengembangan potensi santri secara optimal.

Potensi Sulaman Sebagai Keterampilan Mandiri

Kegiatan menyulam bukanlah sekadar hobi. Di luar sana, sulaman merupakan salah satu keterampilan yang memiliki nilai jual tinggi. Banyak karya sulaman yang dijual sebagai barang dekorasi, kerajinan tangan, atau bahkan pakaian yang dipersonalisasi. Oleh karena itu, keterampilan ini bisa menjadi peluang bagi para santri yang ingin mencoba menjadikan sulaman sebagai salah satu sumber pendapatan di masa depan.

Dengan pembelajaran yang mereka dapatkan di kelas Keputrian ini, santri diharapkan dapat melihat potensi besar dalam keterampilan yang mereka pelajari. Selain memperkaya diri dengan keterampilan praktis, mereka juga diajak untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan keterampilan tersebut.

Penutup

Kegiatan Keputrian di Ma’had Amaliyyah Qur’ani telah berhasil menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi santri putri. Melalui tema sulam benang strimin yang diajarkan oleh Teh Nia, santri tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga belajar untuk lebih sabar, teliti, dan kreatif. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran di luar kelas memiliki peran penting dalam pengembangan diri santri, tidak hanya dari segi akademik tetapi juga karakter dan keterampilan praktis.

Dengan dukungan penuh dari ma’had, para santri diharapkan bisa terus mengasah keterampilan mereka dan memanfaatkannya untuk masa depan yang lebih baik. Kegiatan semacam ini merupakan bagian dari upaya Ma’had Amaliyyah Qur’ani dalam mencetak santri yang tidak hanya cerdas dalam ilmu, tetapi juga terampil dalam kehidupan nyata.


Share Tulisan
Scroll to Top