Siapa sih dari kita yang tidak tahu dengan bahasa Arab?

Tentunya banyak dari kita yang sudah tahu dan mengenal bahasa Arab yang ada didalam kehidupan kita bukan? terutama bagi kita orang islam.

Sebagai bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris, dan dianggap sebagai bahasa persatuan bagi umat islam di seluruh dunia. Bahasa Arab menjadi bahasa yang tentunya sudah cukup dikenal dan diketahui oleh masyarakat luas. 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahasa Arab telah dianggap sebagai bahasa persatuan agama, hal ini disebabkan karena dalam bahasa Arab inilah Al-qur’an sebagai kitab suci umat islam diturunkan, dan dengan bahasa itu juga nabi Muhammad SAW, melakukan tugasnya didalam menyebarkan dan mengajarkan agama islam kepada umat manusia.

Lalu Apa Sih Bahasa Arab Itu?

Bahasa Arab atau al-lughah al-arabiyah merupakan bahasa yang digunakan oleh bangsa-bangsa Arab ketika berkomunikasi di dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Arab juga digunakan oleh kurang lebih 25 negara di Timur Tengah dan kawasan Afrika Utara sebagai bahasa pertama (mother language) dan bahasa resmi mereka. 

Bahasa Arab adalah bahasa yang berafiliasi ke dalam bahasa Syam, bahasa Al-qur’an, dan bahasa kitab-kitab samawi yang dipercayai oleh orang-orang yang beriman

Allah SWT, telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an dan bahasa terbaik yang pernah ada. Sebagaimana firman Allah SWT, dalam QS. As-Syu‟ara: 192-195 yang artinya: “Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar diturunkan dari Tuhan semesta alam, ia diturunkan melalui Jibril kepada hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas”.

Ibnu Katsir Rahimahullah berkata:

“karena bahasa aArab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas, paling luas, dan paling banyak pengungkapan makna yang dapat menenangkan jiwa. Oleh karena itu, kitab yang paling mulia ini (Al-Qur’an) diturunkan dengan bahasa yang paling mulia (yaitu bahasa Arab).”

Sebagai seorang muslim, kita memiliki keharusan dalam mempelajari dan memahami bahasa Arab, karena bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Adanya pemahaman kita terhadap bahasa Arab, tentunya  akan memudahkan kita dalam memahami dan menegakkan syiar-syiar agama melalui Al-qur’an, hadits, dan sunnah-sunnah nya.

Syaikhul Islam Ibnu Tamiyah rahimahullah berkata, “sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri bagian dari agama (islam), mengetahuinya adalah kewajiban, karena sesungguhnya memahami al-kitab dan as-sunnah itu adalah perkara yang wajib, dan tidaklah dapat dipahami kecuali dengan memahami bahasa Arab, dan sebuah kewajiban yang tidak bisa terlaksana kecuali dengan sarana tertentu, maka sarana tersebut hukumnya wajib. Di antara (hukum mempelajari) bahasa Arab itu ada yang fardhu ‘ain ada pula yang fardhu kifayah” (Iqtidha‟ Ash-Shirath Al-Mustaqim:1/527)

Di Indonesia bahasa Arab memiliki peranan yang strategis, yang disebabkan karena mayoritas dari penduduk Indonesia menganut agama islam sebagai kepercayaannya. Sehingga negara Indonesia merupakan negara dengan penduduk islam terbesar di dunia. Lantas bagaimana peranan bahasa Arab di Indonesia?

Peranan Bahasa Arab Di Indonesia

Bahasa Arab bagi sebagian besar penduduk Indonesia sudah sangat melekat didalam kehidupan sosial-budaya masyarakat. Hal ini dapat kita lihat bahwa bahasa Arab sudah

cukup banyak digunakan dalam nama-nama masyarakat Indonesia. Selain itu, adanya nama-nama lembaga baik formal maupun non-formal yang menggunakan bahasa Arab juga sudah mulai marak dikalangan kita. 

Di Indonesia bahasa Arab juga dipelajari di berbagai lembaga pendidikan dalam berbagai jenjang, terutama dalam lembaga pendidikan non-formal yang sering kita kenal dengan pondok pesantren. Dimana dalam lingkungan pondok pesantren inilah, tak jarang bahasa Arab juga dijadikan sebagai ilmu ataupun alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Apakah Pondok Pesantren Merupakan Tempat Ideal Dalam Belajar Bahasa Arab?

Sumber gambar: ppsulamulhuda.sch.id

Ya, tentu saja pondok pesantren merupakan lingkungan yang paling ideal untuk kita belajar banyak hal, terutama dalam mendalami ilmu agama dan juga bahasa Arab tentunya. 

Dapat kita ketahui bahwa pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan berbasis islam yang ada di Indonesia, yang menjadi salah satu wadah yang berperan besar dalam pendidikan spiritual, moral dan akhlak yang mulia.

Menurut K.H Imam Zarkasyi, “pondok pesantren adalah lembaga pendidikan islam dengan sistem pondok atau asrama, dimana para ustadz atau kyai berperan sebagai figur sentralnya, masjid sebagai pusat kegiatan yang menjiwainya, dan pengajaran agama islam serta bahasa Arab di bawah bimbingan kyai yang diikuti santri sebagai kegiatan utamanya.”

Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki fokus utama dalam pembentukan jiwa spiritual dan pengajaran terkait ilmu agama yang berlandaskan pada Al-Qur’an, hadist, dan kitab-kitabnya, hal ini menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa utama didalam setiap kegiatannya. 

Adanya ungkapan bahwa al-lughah tajul ma’had yang berarti bahasa adalah mahkotanya pesantren, menunjukkan bahwa bahasa terutama bahasa arab memiliki peranan penting dan sangat ditekankan untuk dapat dipahami dan dikuasai oleh para santri. Sehingga bahasa menjadi salah satu bagian dari identitas mereka sebagai seorang santri, terutama didalam berkomunikasi.

Hal tersebut tentunya didukung dengan berbagai program dan kegiatan belajar yang dijalankan, baik dalam spiritual, ilmu agama dan pengetahuan, kebahasaan, ataupun kegiatan-kegiatan lain yang mampu menuntun mereka dalam pengembangan diri serta kreativitas yang dimiliki. 

Sehingga sebagai seorang santri, memiliki kepadatan didalam kegiatan belajar merupakan suatu hal wajar yang selalu mereka tekuni, sehingga lelahnya belajar sudah menjadi hal yang tidak ingin mereka keluhkan. 

Karena mereka yakin bahwa dengan kesungguhan yang mereka lakukan, mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan untuk kebaikan dirinya di masa depan. Sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah mahfuzhat

Alasan Keefektifan Belajar Bahasa Arab Di Lingkungan Pondok Pesantren

Adapun beberapa alasan tersebut diantaranya:

1. Lingkungan yang mendukung. Di lingkungan pondok pesantren, bahasa arab tidak hanya ditemukan dan dipelajari sebagai mata pelajaran biasa, tetapi disana juga pelajari untuk dipraktekkan dalam komunikasi sehari-hari, baik dengan sesama teman, ustadz, ataupun pihak-pihak lainnya.
2. Kegiatan pembelajaran yang bervariasi. Banyaknya kegiatan yang diberikan, dapat meningkatkan minat serta partisipasi santri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sehingga dapat mendukung santri dalam mempelajari dan mengembangkan kemampuan dalam berbahasa Arab yang mereka miliki. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya adalah mufradat, imla‟, muhadatsah, muhadharah, dan kegiatan-kegiatan serupa lainnya. Sehingga santri akan terbiasa dalam mendengar, membaca, menulis, dan mempraktekkan bahasa Arab tersebut dalam berbagai kegiatan dan situasi, mulai dari kegiatan keagamaan hingga interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari.
3. Jadwal yang teratur dan terstruktur. Adanya jadwal yang membantu santri untuk dapat konsisten dalam mengikuti pembelajaran, tentunya dapat membantu dalam membangun sebuah kebiasaan. Dengan adanya kebiasaan, akan membangun sikap santri untuk terbiasa mengimplementasikan bahasa Arab dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan.
4. Pengajaran yang komprehensif. Dengan pengajaran yang komprehensif yang diberikan oleh pihak-pihak yang kompeten juga membantu dalam penguasaan bahasa Arab, baik dari struktur bahasa, pengucapan, hingga penambahan mufrodat yang dapat memperkaya kosa kata.
5. Adanya kegiatan intra ataupun ekstrakulikuler yang mendukung. Seperti dengan adanya ajang perlombaan. Dengan begitu, para santri akan merasa tertantang untuk dapat terus mengasah kemampuan berbahasa mereka.

Cara mudah dan efektif untuk dapat belajar bahasa Arab

Dengan adanya beberapa fasilitas yang diberikan oleh pihak pesantren, tentunya kita harus bisa dalam memanfaatkan adanya peluang tersebut dengan baik. Bukankah akan merugi jika kita sudah mendapatkan fasilitas yang mumpuni, namun kita tetap berada pada rasa takut dan tidak percaya diri? Tentu saja iya kan. Oleh karena itu ada beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk kita dapat keluar dari zona yang merugikan tersebut, diantaranya:

1. Tanamkan keikhlasan dan niat yang tulus untuk belajar hanya karena Allah SWT. Karena dengan adanya niat dan keikhlasan, hal tersebut akan menjadi kunci awal dalam kita memulai sesuatu kegiatan dengan rasa senang tanpa ada unsur paksaan. Sehingga hal tersebut akan mampu menumbuhkan semangat untuk terus belajar.
2. Ikuti segala kegiatan dengan baik. Dengan mengikuti seluruh kegiatan pesantren   dengan baik, tentunya kita tidak akan tertinggal dengan satu ilmu pada hari itu. Sehingga kemampuan berbahasa kita akan dapat terus tumbuh dan berkembang disetiap harinya.

3. Catat setiap kosa kata baru yang kita dapatkan. Mencatat kosa kata, akan membantu kita dalam menyimpan, mengingat, dan mengembangkan setiap kata yang kita punya. Selain dapat memperkaya kosa kata yang kita miliki, kita juga dapat terhindar dari sifat lupa yang seringkali kita alami.
4. Tidak malu untuk praktek. Bahasa itu membutuhkan sebuah praktek. Dengan menghilangkan rasa malu dan takut akan kesalahan, kita dapat mengolah setiap kosa kata yang telah kita dapatkan dengan mempraktekkannya dalam komunikasi kita di berbagai aktivitas yang kita lakukan. Dengan begitu, selain kita dapat terus mengingat kosa kata yang telah kita punya, kita juga dapat terbiasa untuk mengembangkannya dalam sebuah percakapan. Sehingga berkomunikasi dengan bahasa Arab akan menjadi sebuah kebiasaan dan menciptakan kefasihan.
5. Menggunakan metode mustaqili. Mustaqili adalah metode pembelajaran bahasa Arab yang ditemukan oleh KH.Agus Shohib Khoironi, dimana metode ini merupakan metode gabungan antara pembelajaran dengan membaca, menerjemahkan, dan menulis kitab dengan pembiasaan dalam berbicara bahasa Arab.

Dengan begitu, pondok pesantren merupakan pilihan yang tepat dan menjadi tempat ideal untuk kita dapat mempelajari dan mengembangkan kemampuan berbahasa Arab yang kita miliki.