Adab Makan & Minum Dalam Islam: 9 Etika Penting – Islam adalah agama yang sempurna dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk hal-hal kecil seperti cara makan dan minum. Dalam Islam, aktivitas makan dan minum tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani, tetapi juga bernilai ibadah jika dilakukan dengan adab yang benar. Rasulullah SAW memberikan banyak contoh kepada umatnya tentang bagaimana seharusnya seorang Muslim bersikap saat menikmati makanan.
Tak jarang kita mengabaikan tata krama saat makan, padahal dalam Islam, etika ini mencerminkan akhlak dan keimanan seseorang. Oleh karena itu, memahami dan menerapkan adab makan serta minum sangat penting agar keberkahan dan pahala dapat diraih dari aktivitas sehari-hari ini.
Pentingnya Adab Makan dan Minum dalam Islam
Makanan adalah salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Oleh karena itu, setiap makanan yang dikonsumsi seharusnya disertai dengan rasa syukur dan adab yang mulia. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memerintahkan:
Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang halal dan baik yang telah diberikan oleh Allah, dan jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada-Nya. (QS. Al-Baqarah: 172)
Ayat ini menegaskan bahwa makanan harus berasal dari sumber yang halal dan dimakan dengan penuh kesadaran serta syukur kepada Allah. Rasulullah SAW juga mencontohkan berbagai tata cara makan dan minum, baik dari sisi etika, kebersihan, hingga spiritualitas.
9 Adab Makan dan Minum dalam Islam
1. Mengucapkan Basmalah Sebelum Makan
Sebelum menyantap makanan, seorang Muslim dianjurkan mengucapkan “Bismillah”. Menyebut nama Allah sebelum makan merupakan wujud rasa syukur sekaligus pengingat bahwa seluruh nikmat makanan bersumber dari-Nya. Dalam sebuah hadits disebutkan:
Ketika seseorang mulai makan, hendaknya ia mengawali dengan menyebut nama Allah. Namun, bila terlupa, dianjurkan untuk mengucapkan: Bismillahi awwalahu wa akhirahu (Dengan nama Allah pada awal dan akhirnya). (HR. Abu Dawud & At-Tirmidzi)
2. Makan dengan Tangan Kanan
Nabi Muhammad SAW memberikan tuntunan kepada umat Islam agar menggunakan tangan kanan saat makan dan minum. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, beliau menyampaikan bahwa ketika seseorang hendak makan atau minum, sebaiknya dilakukan dengan tangan kanannya. Anjuran ini bukan sekadar tata krama, melainkan bentuk penghormatan terhadap sunnah serta cerminan akhlak yang diajarkan dalam Islam.
3. Tidak Meniup Makanan atau Minuman
Islam juga mengajarkan adab kesopanan dan kesehatan. Meniup makanan atau minuman yang masih panas sebaiknya dihindari karena tidak sesuai dengan adab yang diajarkan dalam Islam. Sebab, selain tidak sopan, tindakan ini juga dapat menyebarkan kuman dan tidak higienis.
4. Duduk Saat Makan dan Minum
Nabi Muhammad SAW mencontohkan kebiasaan makan dan minum sambil duduk, yang menunjukkan sikap rendah hati sekaligus mendukung sistem pencernaan yang sehat.
5. Tidak Mencela Makanan
Mengkritik makanan dalam ajaran Islam dipandang sebagai perilaku yang tidak santun serta mencerminkan kurangnya rasa syukur. Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan. Jika beliau menyukai makanan tersebut, beliau akan memakannya. Jika tidak, beliau akan meninggalkannya tanpa mencelanya. (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Makan dari Bagian Terdekat
Adab ini mengajarkan kesopanan dalam mengambil makanan. Makan dari bagian yang dekat dengan kita menunjukkan kesantunan dan menghindari sifat rakus.
7. Tidak Berlebihan dalam Makan
Islam sangat menekankan keseimbangan, termasuk dalam konsumsi makanan. Allah SWT berfirman:
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)
8. Mengakhiri dengan Doa Setelah Makan
Setelah makan, kita dianjurkan membaca doa sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah. Salah satu doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW setelah makan berbunyi:
“Alhamdulillahilladzi ath’amanaa wa saqaana wa ja’alana minal muslimin”,
yang artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makanan, minuman, dan menjadikan kami bagian dari kaum Muslimin.”
9. Menjaga Kebersihan Setelah Makan
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan setelah makan juga merupakan bagian dari adab makan. Rasulullah SAW sangat mencintai kebersihan, dan hal ini tercermin dari perilaku beliau dalam setiap aktivitas, termasuk makan.
Baca juga Panduan 5 Bacaan Doa Wudhu Latin: Mulai dari Niat hingga Penutup Wudhu
Hikmah Menerapkan Adab Makan dan Minum
Dengan menerapkan adab makan dan minum, kita tidak hanya menjaga etika sosial tetapi juga spiritualitas. Berikut beberapa hikmahnya:
- Menumbuhkan rasa syukur atas nikmat Allah.
- Membentuk kepribadian yang santun dan penuh adab.
- Menjaga kesehatan tubuh.
- Melatih diri untuk disiplin dan tidak berlebihan.
Relevansi Adab Makan di Era Modern
Di tengah gaya hidup modern dan serba cepat, menjaga adab makan sangat penting. Adab ini menjadi pengingat bahwa setiap nikmat harus disikapi dengan syukur, bukan sekadar rutinitas. Bagi santri di Mahad Amaliyyah Qurani, adab makan adalah bagian dari pendidikan karakter sehari-hari yang membentuk pribadi Islami sejati.
Makan Sesuai Sunnah, Hidup Lebih Berkah
Etika makan dan minum dalam Islam tampak sederhana, namun mengandung makna yang dalam dan penuh hikmah. Dengan memulai makan dengan menyebut nama Allah, makan dengan tangan kanan, bersikap santun, serta mengakhiri dengan doa, kita menjadikan aktivitas makan sebagai ibadah yang berpahala. Rasulullah SAW telah memberikan contoh terbaik, dan kini tugas kita adalah meneladaninya.
Jadikan adab makan ini sebagai kebiasaan harian di rumah, sekolah, dan pesantren. Dengan demikian, setiap sendok yang masuk ke mulut bukan hanya mengenyangkan perut, tetapi juga menyinari hati dengan keberkahan.