Ta’aruf santri : Proses pengenalan dalam menjalin hubungan yang bermakna
Secara bahasa, ta’aruf berasal dari kata ‘arafa yang berarti saling mengenal. Dalam konteks islam, ta’aruf adalah proses saling mengenal yang dilakukan secara terarah dan berlandaskan nilai-nilai syari’ah bagi santri yang hidup di lingkungan pesantren, ta’aruf memiliki peran yang sangat penting sebagai awal untuk membangun hubungan yang sehat, penuh adab, dan bernilai ukhrawi. pesantren sebagai lembaga pendidikan yang menanamkan nilai nilai keislaman tidak hanya menjadi tempat penuntut ilmu, tetapi juga menjadi membentuk karakter dan pribadi santri agar dekat kepada Allah SWT serta mampu menjalin hubungan yang benar antara sesama dan lawan jenis.
Dalam semangat tersebut, Mahad Amaliyyah Qurani kembali menggelar kegiatan tahunan Masa Ta’aruf Santri pada tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung dari hari Senin, 14 Juli hingga Jumat, 18 Juli 2025 dengan tema “Menyatu dalam Ukhuwah, Mengakar dalam Iman”. Tema ini dipilih sebagai refleksi atas pentingnya membangun kebersamaan dan memperkuat fondasi keimanan dalam kehidupan para santri. Masa ta’aruf tidak sekadar menjadi momen pengenalan lingkungan pondok, namun lebih dari itu, menjadi titik awal pembentukan karakter, semangat perjuangan, serta kecintaan terhadap ilmu yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an.
Kegiatan ini terbagi dalam dua bagian utama, yakni kegiatan indoor yang dilaksanakan pada tanggal 14–15 Juli di aula Mahad Amaliyyah Qur’ani, dan kegiatan outdoor berupa camping pada tanggal 16–18 Juli di Gunung Puntang. Rangkaian acara dirancang dengan kombinasi antara materi pembinaan dan aktivitas edukatif-kreatif untuk menjadikan proses ta’aruf lebih menyenangkan, bermakna, serta mendalam.
Materi-materi yang disampaikan selama masa ta’aruf meliputi pengenalan prinsip dasar kehidupan santri dan pembinaan spiritual, seperti Tazkiyatun Nafs untuk membersihkan hati dan jiwa, Mabadi Assasiyah sebagai bekal prinsip dasar kehidupan di pondok, serta pelatihan kedisiplinan dan kemandirian yang menjadi ciri khas kehidupan pesantren. Etika menuntut ilmu atau Adabul Ilmi juga ditanamkan agar para santri memahami pentingnya adab dalam menuntut ilmu untuk meraih keberkahan. Tak kalah penting, santri juga diperkenalkan dengan sejarah dan visi perjuangan Mahad Amaliyyah Qurani melalui materi Khittah Perjuangan Pesantren, serta Muqaddimah Tahfidz dan Ma’rifatul Qur’an yang menumbuhkan cinta terhadap Al-Qur’an. Semua materi tersebut dibingkai dengan manajemen waktu yang teratur dan pemahaman terhadap tata tertib serta kultur pesantren.
Selain materi pembinaan, kegiatan ta’aruf ini juga dilengkapi dengan berbagai aktivitas kreatif seperti ice breaking, pembuatan yel-yel dan name tag, serta penampilan iklan berbahasa Arab dan Sunda yang tidak hanya mempererat ukhuwah tetapi juga menjadi sarana untuk mengasah kemampuan berbahasa dan keberanian tampil. Camping di Gunung Puntang menjadi momen berkesan yang menghadirkan pengalaman hidup di alam terbuka, menanamkan tanggung jawab, solidaritas, serta kepedulian terhadap lingkungan.
Seluruh kegiatan dikelola oleh panitia gabungan yang terdiri dari para guru, santri pengabdian, serta pengurus organisasi. Kolaborasi lintas elemen ini menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian yang tinggi dalam menyambut dan membina santri baru.
Masa Ta’aruf Santri Mahad Amaliyyah Qurani 2025 bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi merupakan gerbang awal dari perjalanan panjang seorang santri menuju cahaya ilmu dan keimanan. Dengan mengusung semangat “Menyatu dalam Ukhuwah, Mengakar dalam Iman”, diharapkan seluruh peserta mampu membaur dalam semangat pesantren dan siap menjadi generasi Qur’ani yang berkarakter, mandiri, dan berakhlakul karimah.